Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Relawan Jokowi soal Kritik PDIP: Bukan Asal Bapak Senang, Itu Tafsir
28 November 2022 9:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih sekaligus panitia anggota steering comittee relawan Jokowi di GBK, Silvester Matunina, menanggapi kritikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menyebut acara tersebut dibuat hanya untuk menyenangkan Presiden Jokowi atau asal bapak senang (ABS).
ADVERTISEMENT
Silvester menuturkan acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di GBK itu untuk menyenangkan hati rakyat.
"Ada komentar soal ABS ya? Bukan ABS, tapi ARS. Asal Rakyat Senang. Mereka rindu berjumpa pemimpinnya, kita coba ikhtiarkan forumnya. Itu saja," kata Silvester dalam rilis yang diterima kumparan, Senin (28/11).
Silvester menegaskan, tidak ada yang perlu diluruskan terkait acara itu. Dia mengibaratkan acara itu sebagai teks yang bebas ditafasirkan oleh siapa saja.
"Ibarat naskah, Nusantara Bersatu di GBK kemarin adalah Teks. Soal tafsirnya itu otoritas masing masing pembaca," ujarnya.
Lebih lanjut, Silvester menjelaskan acara yang digelar di GBK pada Sabtu (26/11) kemarin adalah hajat relawan untuk bersilaturahmi dengan presiden.
"Jadi tentu itu bukan hajat pribadi, atau hajat segelintir orang. Kalau kita ikut acara kemarin, pasti merasakan sendiri bagaimana energi Presiden berjumpa dengan rakyatnya," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengkritik acara yang menghasilkan sampah 31 ton itu. Ia meminta agar ring satu Presiden Jokowi tidak bersikap 'Asal Bapak Senang' dan fokus untuk membantu upaya Presiden Jokowi mensejahterakan rakyat, bukan kelompok tertentu demi kekuasaan.
"PDI Perjuangan mengimbau kepada ring satu Presiden Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang (ABS) dan benar-benar berjuang keras bahwa kepemimpinan Pak Jokowi yang kaya prestasi sudah on the track," ujar Hasto.